Senin, 11 Agustus 2025

Harga Minyak Stabil usai Trump Perpanjang Gencatan Tarif AS-China

 



Harga minyak dunia bergerak stabil setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperpanjang jeda tarif tinggi terhadap China, langkah yang dinilai menstabilkan hubungan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia itu.


Minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di kisaran US$64 per barel — mendekati level terendah dalam dua bulan terakhir — sementara Brent ditutup sedikit di atas US$66 dalam sesi perdagangan yang lesu pada Senin (11/8). Menurut sumber yang mengetahui kebijakan tersebut, Trump menandatangani perintah memperpanjang gencatan dagang dengan China selama 90 hari.


Sejak awal tahun, harga minyak telah turun lebih dari 10% seiring pelaku pasar menghadapi kelebihan pasokan setelah OPEC+ membatalkan pengurangan produksi yang diberlakukan pada 2023, meski pertumbuhan ekonomi global menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Para pedagang kini menantikan pertemuan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin akhir pekan ini untuk melihat kemungkinan pelonggaran sanksi terhadap anggota OPEC+ tersebut. Namun, Trump pada Senin meredam ekspektasi tercapainya kesepakatan guna mengakhiri perang di Ukraina.


Harga terkini:


WTI kontrak pengiriman September naik 0,2% menjadi US$64,11 per barel pada pukul 07.31 waktu Singapura.

Brent kontrak pengiriman Oktober ditutup di US$66,63 per barel pada Senin, nyaris tak berubah dibanding sesi sebelumnya.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Program Kosabangsa Diperluas untuk Pembangunan Daerah

  Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Bangsa) baru saja diumumkan diperluas oleh pemerintah. Ini adalah program kolaborasi uni...